MANUSIA DAN KEINDAHAN
A.
Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna
dibandingkan dengan makhluk lain, karena manusia mempunyai akal dan pikiran
untuk berfikir secara logis dan dinamis, dengan begitu manusia dapat menentukan
perbuatan mana yang positif dan yang negatif untuk dirinya. Manusia dapat
diartikan sebagai makhluk sosial, karena manusia tidak bisa hidup tanpa ada
bantuan orang lain.
B.
Keindahan
I.
Pengertian
Keindahan
Keindahan merupakan
sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan, yang memberikan
pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan.Keindahan berasal dari
kata indah yang artinya bagus, permai, cantik, elok, dsb. Benda yang memiliki
sifat indah ialah hasil seni, namun itu tidak semuanya hasil seni. Keindahan identik
dengan kebenaran.
Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika,
sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Keindahan memiliki banyak arti dalam
tiap benda atau sesuatu yang dikatakan indah atau memiliki keindahan.
Keindahan
menurut para ahli
·
Leo
Tolstoy
Dalam bahasa
Rusia terdapat istilah “Krasota” yang artinya suatu yang mendatangkan rasa yang
menyenangkan bagi yang melihantnya dengan mata.
·
Alexander
Baurngarten
Keindahan dipandang
sebagai keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur daripada bagian-bagian,
yang bangian itu berhubungan satu sama lain.
·
Khalil
Gibran
Kenidahan adalah suatu yang menarik jiwamu. Keindahan adalah
cinta yang tidak memberi namun menerima.
Menurut luasnya keindahan dibagi menjadi tiga yaitu :
·
Keindahan
dalam artian luas, Keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
·
Keindahan
dalam arti estetika murni, Pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan
segala sesuatu yang diserapnya.
·
Keindahan
dalam artian terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
II.
Penilaian
Estetik
Nilai Estetik
merupakan penilaian terhadap segala sesuatu yang mencakup dalam pengertian
keindahan. Estetik berasal dari kata estetika yang berarti dari filsafat dan
estetika adalah ilmu yang mempelajari tentang keindahan dari suatu objek yang
indah. Nilai Estetik memiliki 2 nilai pendukung yaitu Nilai Ekstrinsik dan nilai
Intrinsik.
·
NilaiEkstrinsik
Nilai yang
berasal dari luar benda atau suatu benda itu sendiri yang bersifat baik dari
suatu benda sebagi alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya.
·
Nilai
Instrinsik
Nilai yang
terkandung dari benda atau suatu benda itu sendir, yang bersifat baik dari
benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, atau demi kepentigan benda
itu sendiri.
III.
Makana
keindahan
Keindahan secara
akademis sudah dikaji manusia sejak abad ke-18, pada saat para fislsuf banyak
tertarik untuk mengembangkan estetik. Dan cabang dari filsafat yang tidak lain
tentang keindahan.
Pengelompokan pengertian keindahan :
·
Keindahan
berdasarkan pada titik pijak atau landasannya.
·
Keindahan
berdasarkan pada cakupannya.
·
Keindahan
berdasarkan pada luas sempitnya.
IV.
Renungan
Renungan berasal
dari kata renung, merenung yang artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau
memikirkan sesuatu dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.
Pemikiran filsafat mempunya ciri sebagi berikut :
·
Menyeluruh
artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu.
·
Mendasar
artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental, sehingga
dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
·
Spekulatif
artinya hasil pemikiran yang dapat dijadikan dasar untuk pemikiran pemikiran
selanjutnya.
V.
Keserasian
Keserasian berasal
dari kata “serasi” dari kata dasar “rasi” yang artinya cocok, sesuai, atau kena
benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan,
ukuran dan seimbang.
Keserasian identik
dengan keindahan, sesuatu yang serasi tentu tampak indah dany yang tidak serasi
tidak indah. Karena sebagian alhi pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah
sejumlah kualitas pokok tertentu yang terdapat suatu hal.
Keserasian merupakan
perpaduan antar warna, bentuk dan ukuran. Keserasian juga merupakan
pertentangna antar nada-nada tinggi dan rendah, keras lembut, panjang pendek.
C.
Manusia
Dan Keindahan
Akal budi merupakan
kekayaan manusia tidak dimiliki oleh makhluk lain. Oleh akal budi manusia
memiliki kehendak atau keinginan pada manusia itu tentu saja berbeda
dengan “kehendak atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul dari sumber
yang berbeda.
Keindahan yang bersifat
jasmani dimaksudkan ialah keindahan yang dapat “menyenangkan” atau “memuaskan”
indera manusia; baik indera penglihat maupun indera pendengar. Keindahan yang
bersifat rohani dimaksudkan keindahan yang dapat “menyenangkan” atau
“memuaskan” batin manusia.
Persepsi manusia terhadap keindaham antara yang
satu dengan yang lain itu tidak sama.Sebab persepsi manusia terhadap keindahan
snagat ditentukan oleh daya penggerak yang menjadi sumber timbulnya kehendak
atau keinginan terhadap keindahan itu sendiri.
Keindahan subyektif
sangat bergantung kepada selera perorangan, karena memang sangat relatif. Ia
bersumber dari asas kegunaan benda tadi bagi masing-masing individu. Keindahan
obyektif disamakan dengan kebenaran. Keindahan adalh kebenaran, dan kebenaran
adalah keindahan. Sebab keduanya memilik nilai yang sama, yaitu universal dan
abadi. Disamping itu juga mempunyai daya tarik yang selalu bertambah.
Cara mengusahakan supaya
rasa keindahan atau minat terhadap keindahan itu cenderung kepada keindahan
obyektif, tidak lain melatih mendengarkan “bisikan” akal dan budi dan berbuat
sesuatu yang sesuai dengan bisikan akal dan budi tersebut; sebab hanya pada
akal dan budi itulah sesungguhnya letak “kemanusiaan”.
D.
Contoh
kasus
Gunung ijen sebuah gunung berapi aktif yang memiliki
ketinggian 2.443 mdpl. memiliki luas danau sekitar 5.466 hektar. Ketika pukul
02.00 sampai pukul 04.00 disekitar kawah kita akan menemui blue fire dan
keindahan blue fire hanya ada 2 dunia yaitu di Islandia dan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar