Manusia Dan Cinta Kasih
1. Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa
membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan
interaksi dengan manusia yang lain. Menurut Koentjaraningrat menyatakan bahwa masyarakat
adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu
sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus, dan yang
terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Pandangan yang dikemukakan oleh
Koentjaraningrat tersebut menegaskan bahwa di dalam masyarakat terdapat
berbagai komponen yang saling berinteraksi secara terus menerus sesuai dengan
sistem nilai dan sistem norma yang di anutnya. Interaksi antarkomponen tersebut
dapat terjadi antara individu dengan individu, antara lain individu dengan
kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok.
2. Pengertian
Cinta Kasih
Manusia adalah makhluk yang sempurna yang
diciptakan Tuhan di dunia. Mereka diberikan akal untuk berpikir dan perasaan
serta budi pekerti. Setiap orang pasti memiliki rasa cinta kasih yang
menimbulkan rasa sayang. Oleh karena itu, cinta kasih terdiri dari beberapa
macam dan perwujudan nyata didunia antara lain : Cinta kasih terhadap sesama,
Cinta kasih terhadap hewan dan tumbuhan, dan Cinta kasih terhadap semua yang Tuhan
berikan kepada manusia, dan terutama Cinta kasih kepada yang Maha Kuasa. Cinta
adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau
sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau
cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Menurut Kamus Besar Bahasa
Inndonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat
suka(kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa)
sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan
kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas
kasihan. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan
suka(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan
juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa,
sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang
mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan
manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan
keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan
manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara
manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas
mengikuti perintah-Nya dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Cinta memiliki tiga
tingkatan, yaitu tinggi, menengah dan rendah.
·
Cinta tingkat
tertinggi adalah cinta kepada tuhan.
·
Cinta tingkat menengah
adalah cinta kepada orangtua, anak, saudara, istri atau suami dan kerabat.
·
Cinta tingkat terendah
adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat
tinggal.
Bagi umat manusia
cinta tertinggi merupakan suatu keharusan dan tidak ada duanya. Hal ini
merupakan konsekuensi iman dan menjadi pendorong utama dalam menunjang tinggi
agama.
Cinta menengah adalah
suatu energi yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Ia timbul dari perasaan
seseorang yang dicintainya, keluarga, kekerabatan, atau persahabatan. Oleh
karena itu, hubungan cinta, kasih sayang, dan kesetiaan semakin akrab .
Cinta tingkat terendah
adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan. Karena itulah
ia adalah cinta rendahan.
Adapun beberapa bentuk
misalnya :
·
Cinta kepada Thagut.
Thagut adalah syetan, atau sesuatu yang disembah selain Tuhan
·
Cinta berdasarkan hawa
nafsu
·
Cinta yang lebih
mengutamakan kecintaan terhadap orang tua, anak, istri, perniagaan, dan tempat
tinggal.
Cinta kasih adalah
dimana seseorang mempunyai perasaan yang tulus tanpa ada pamrih apapun.
Cinta dapat terjadi berkat anugerah Tuhan yang Maha Esa dimana manusia
mempunyai perasaan yang tidak bisa dibohongi. Setiap manusia pasti mempunyai
perasaan tersebut dan manusia juga berhak memilikinya tetapi manusia tidak
berhak untuk memaksakan kehendak orang untuk mencintainya.
Cinta begitu kompleks
untuk dijabarkan sebab cinta sangat indentik dengan perasaan hati nurani
seseorang yang paling mendalam, Disamping itu cinta tidak sulit untuk dikatakan
dari kata-kata tapi cinta begitu mudah untuk diungkapkan dari hati nurani
seseorang,
Cinta kasih dimana
seseorang bersedia untuk menangis dan tertawa dengan orang yang dia cintainya.
Cinta tidak dapat kita hindarkan tetapi cinta dapat kita pelajari dengan cara
melihat pengalaman-pengalaman hidup yang kita hadapi. Banyak orang menghindari
perasaan cinta padahal cinta adalah anugerah Tuhan yang paling indah walaupun
cinta terkadang menyakitkan. Sesungguhnya cinta adalah menanggung resiko apapun
yang kita rasakan dan bersyukur atas pemberian dari tuhan sebab kita dapat tahu
arti dari seluk beluk cinta kasih, padahal cinta adalah anugerah Tuhan
yang paling indah walaupun cinta terkadang menyakitkan. Sesungguhnya cinta
adalah menanggung resiko apapun yang kita rasakan dan bersyukur atas pemberian
dari tuhan sebab kita dapat tahu arti dari seluk beluk cinta kasih.
Dalam buku seni
mencinta, Erich Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu memberi, bukan menerima. Dan
memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Hal yang paling
penting dari memberi adalah hal-hal yang bersifat manusiawi, bukan materi.
Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung
jawab, perhatian dan pengenalan. Dalam pengasuhan salah satu contohnya adalah
kasih sayang seorang Ibu pada anaknya, bagaimana seorang ibu mengasuh
anaknya dengan sepenuh hati. Sedangkan, tanggung jawab adalah sesuatu tindakan
yang sama sekali sukarela dalam kasus hubungan ibu dan anak atas hubungan
fisik. Unsur ketiga adalah perhatian yang artinya memperhatikan bahwa pribadi
lain hendaknya membuka diri dan berkembang apa adanya. Dan yang keempat adalah
pengenalan yang merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia. Dengan
keempat unsur tersebut, unsur cinta dapat dibina dengan baik.
Pengertian tentang
cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta
memiliki tiga unsur yaitu keterkaitan, keintiman dan kemesraan. Yang dimaksud
dengan keterkaitan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala
prioritas untuk dia, tidak mau pergi bersama orang lain kecuali dengan dia.
Kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsur yang kedua adalah keintiman, yaitu
adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda
dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti
bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan
sayang dan sebagainya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa
ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu,
adanya ucapan-ucapan yang rnengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya.
Dr. Sarlito W. Sarwono
juga mengemukakan, tidak semua unsur cinta sama kuat, tetapi keintiman atau
kemesraan kuat. Ada yang keterikatan nya sangat kuat, tetapi keintiman atau
kemesraan kurang. Cinta seperti itu mengandung arti setia yang sangat kuat,
kecemburuan nya besar, tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau
hambar, karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan dari kemesraan atau
keintiman. Contohnya, cinta sahabat karib atau saudara kandung yang penuh
keakraban, tetapi tidak ada gejolak-gejolak kemesraan dan orang yang
bersangkutan masih lebih setia kepada hal-hal lain dari partnernya.
Perbedaan antara cinta
dengan nafsu adalah sebagai berikut :
·
Cinta bersifat
manusiawi
·
Cinta bersifat
rohaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah
·
Cinta menunjukkan
perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut
Selain pengertian
terdapat pengertian cinta yang dikemukakan oleh Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam
bukunya manajemen cinta. Cinta adalah perasaan hati dan gejolak hati yang
mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan
kasih sayang. Cinta adalah fitrah manusia yang murni, yang tak dapat dipisahkan
dari kehidupannya. Ia selalu dibutuhkan.
Pembagian cinta dan
jenisnya:
·
Cinta diri
Cinta
diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap
hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Ia mencintai
segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci
segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan
mengaktualisasikan diri. Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa
sakit, penyakit dan mara bahaya. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah
manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala
sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindar dari segala
sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya.
·
Cinta kepada sesama
manusia
Agar
manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia
lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan
egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih
sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada
orang lain. Oleh karena itu, Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan
manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila
ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan
serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya,
setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha
untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan
diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman, menegakkan shalat,
memberikan zakat, bersedekah kepada orang-orang miskin dan tak punya dan
menjauhi segala larangan Allah. Keimanan yang demikian ini akan bisa
menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri dan cintanya pada orang
lain, dan dengan demikian akan bisa merealisasikan kebaikan individu dan
masyarakat.
·
Cinta seksual
Cinta
erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam
melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri.
Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga.
Dorongan
seksual melakukan suatu fungsi penting. yaitu melahirkan keturunan demi
kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksual lah terbentuk keluarga. Dari
keluarga terbentuk masyarakat dan bangsa. Dengan demikian bumi pun menjadi ramai,
bangsa-bangsa saling kenal mengenal, kebudayaan berkembang, dan ilmu
pengetahuan dan industri menjadi maju.
·
Cinta Kebapakan
Mengingat
bahwa antara ayah dan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis
seperti yang menghubungan ibu dengan annak-anaknya, maka para ahli ilmu jiwa
berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan merupakan dorongan fisiiologis
seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan ini tampak
jelas dengan dorongan bapak pada anak-anaknya, karena merupakan sumber
kesenangan dan kegembiraan baginya, sumber kekuatan dan kebanggaan, dan
merupakan peran bapak dan kehidupan tetap terkenangnya dia setelah meninggal
dunia.
·
Cinta kepada Allah
Puncak
cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada
Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya
saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku
dan tindakannya ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridho-Nya.
Cinta
yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi
kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua
bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya menjadi seorang
yang cinta pada sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah dan seluruh alam
semesta. Sebab dalam pandangannya semua wujud yang ada di sekelilingnya
mempunyai manifestasi dari Tuhannya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan
spiritualnya dan harapan kalbunya.
Menurut Erich Fromm,
ada lima syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
·
Perasaan
·
Pengenalan
·
Tanggung jawab
·
Perhatian
·
Saling menghormati
Ciri-ciri dari cinta :
·
Cinta bersifat
manusiawi
·
Cinta bersifat
rokhaniah
·
Cinta menunjukkan
perilaku memberi
Cinta
bersumber dari banyak beberapa hal:
·
Cinta keibuan: Dimana
seorang ibu menyayangi anaknya dengan rasa ikhlas dan menyayanginya melebihi
apapun.
·
Cinta pertemanan:
Dimana selalu ada setia kekawanan setiap saat dan suka duka selalu dijalani
bersama
·
Cinta persaudaraan:
Cinta persaudaran tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA
tetapi saling melakukan perbuatan yang baik.
·
Cinta diri sendiri:
Dimana sesorang mencintai diri sendiri tanpa adanya rasa ego terhadap orang
lain tetapi belajar untuk memahami mencintai sesorang dari diri sendiri
terlebih dahulu
·
Cinta terhada Tuhan,
dimana setiap manusia menjalankan perintah-perintah tuhan tanpa adanya
melanggar.
·
Cinta erostis adalah
kasih sayang yang bersumber dari cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang
sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila
orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta didalamnya tidak
mungkin ada rasa cinta.
Ada tiga tingkat cinta
:
·
Cinta atas dasar
harapan mendapat sesuatu : yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya
karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya
itu biasanya berujud materi.
·
Cinta atas dasar
mengharap ridho kekasih : yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya.
Orang yang memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara
sukarela dengan tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih
memperoleh kesenangan. Agar kekasih terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang
dia berani mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal tersebut. Terkadang
dia bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan. Terkadang dia mau
melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.
·
Cinta atas dasar
mengharap Ridho Allah sekaligus ridho kekasih : inilah cinta sejati. Inilah
cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih), adakalanya
orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang dilakukannya itu
tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya apa yang dilakukannya
itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika demikian adanya, maka dia dan
kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang dirasakannya hanyalah
kesenangan jangka pendek dan bersifat semu.
Berdasarkan arah
pandanganya, cinta kasih manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
·
Cinta kasih secara
vertikal yaitu meliputi cinta kasih terhadap Tuhan sebagai sang pencipta,
termasuk apapun yang berhubungan langsung dengan Tuhan itu sendiri. Seperti
Cinta kasih terhadap Agama, Nabi, KitabSuci, Malaikat, dan lainnya.
·
Cinta kasih secara
horisontal yaitu meliputi cinta kasih terhadap lingkungannya. seperti Cinta
kasih terhadap antar sesama Manusia, Alam, Hewan dan Tumbuhan
Dari pokok masalah
inilah cinta kasih sangat diperlukan dalam kehidupan manusia, berbangsa dan
bernegara. Banyak kejadian yang tidak menunjukkan rasa cinta kasih terhadap
sesama, contohnya : penganiayaan, pelecehan, dan sebagainya. Semua itu adalah
perwujudan sejak mulai kikisnya rasa cinta kasih didalam diri manusia sekarang
ini. Jika rasa cinta kasih ini sudah luntur, maka akan luntur juga rasa kasih
sayang dan kemesraan dalam kehidupan bermasyarakat.
Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum
bahasa Indonesia adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka
kepada seseorang.
Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang
merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta.
Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka di
dalarn berumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi
sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.
Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari
masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling
percaya. saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan
kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang,
misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih
sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagiaan rumah tangga itu.
Yang dapat merasakan kasih sayang bukan hanya
suami atau istri atau anak-anak yang telah dewasa, melainkan bayi yang
masih merah pun telah dapat merasakan kasih sayang dari ayah dan ibunya. Bayi
yang masih merah telah dapat mengenal suara atau sentuhan tangan ayah ibunya.
Bagaimana sikap ibunya memegang/menggendong telah dikenalnya. Hal ini karena
sang bayi telah mempunyai kepribadian.
Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu
keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tua, pada prinsipnya anak terlahir
dan terbentuk sebagal hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Pengembangan
watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian
orang tua. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi
secara timbal balik antara orang tua dan anak.
Suatu kasus yang sering terjadi, yang
menyebabkan seseorang menjadi morfinis, keberandalan remaja, frustrasi dan
sebaginya, di mana semuanya dilatarbelakangi kurangnya perhatian dan kasih
sayang dalam kehidupan keluarganya.
Adanya kasih sayang mempengaruhi hidup anak
dalam kehidupan masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayang
bermacam-macam demikian pula sebaliknya. Dari cara pemberian kasih ini dapat
dibedakan :
·
Orang tua bersifat
aktif, anak bersifat pasif.
Dalam
hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral
materiil dengan sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja, si anak
mengiyakan, tanpa memberikan respon. Hal ini menyebabkan anak menjadi takut,
kurang berani dalam menyampaikan pendapat, tidak berani dalam bermasyarakat,
minder, anak tidak mampu berdiri sendiri dalam masyarakat.
·
Orang tua bersifat
pasif, anak bersifat aktif.
Masing-masing
membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan.
Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa
caranya sendiri-sendiri, tidak ada tegur sapa jika tidak perlu. Orang tua hanya
memenuhi dalam bidang materi saja.
·
Orang tua bersifat
aktif, anak bersifat aktif
Dalam
hal ini orangtua dan anak memberikan kasih sayang sebanyak-banyaknya sehingga
hubungan antara anak dan orang tua sangat intim dan mesra, saling mencintai,
saling menghargai, saling membutuhkan.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya
persaaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab
baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah
berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang
mendalam. .
Filsuf Rusia, Salovjef
dalam bukunya menyatakan “ Jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis
secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang
lain.”
Yose Ortage Y Gasset
dalam novelnya ‘On Love” mengatakan ‘di kedalaman sanubari nya seorang pencinta
merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan objek cintanya. Persatuan bersifat
kebersamaan yang mendasar dan melibatkan eksistensinya yang mendalam.
Selanjutnya Yose
mengatakan, bahwa si pecinta tidak kehilangan pribadi nya dalam aliran enersi
cinta tersebut. Malahan pribadinya akan diperkaya, dan dibebaskan. Cinta yang
demikian merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
Cinta yang berlanjut
menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari
cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan
orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakat
nya.
Kemesraan cinta tidak
hanya terpancar dalam lubuk hati masing-masing melainkan memancar dari sinar
mata dan belaian mesra.
Pemujaan
Pemujaan adalah salah
satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk
komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dan
kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti,
nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Apa sebab itu terjadi adalah karena
Tuhan menciptakan alam semesta.
Karena itu jelaslah
bagi kita semua, bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia,
Karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri. Dan penciptaan
semesta untuk manusia.
Kalau manusia cinta
kepada Tuhan, karena Tuban sungguh maha pengasih lagi maha penyayang.
Pemujaan-pemujaan itu
sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal ini berarti
manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan
kebijaksanaan, agar ditunjukkan jalan yang benar, mohon ditambahkan segala kekurangan
yang ada padanya, dan lain-lain.
Bila setiap hari
sekian kali manusia memuja kebesarannya dan selalu mohon apa yang kita
inginkan, dan Tuhan selalu mengabulkan permintaan umat-Nya, maka wajarlah cinta
manusia kepada Tuhan adalah cinta mutlak. Cinta yang tak dapat ditawar-tawar
lagi. Alangkah besar dosa kita, apabila kita tidak mencintai-Nya, meskipun
hanya sekejap
Belas Kasih
Dalam cinta sesama ini
dipergunakan istilah belas kasih, karena cinta disini bukan karena cakapnya,
kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaanya. Penderitaan ini
mengandung arti luas. Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim piatu, penyakit yang
dideritanya,dan sebagainya. Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah
orang yang berakhlak, manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan.
Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi belas kasihnya itu. Bila orang itu
tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah.
Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih
kesaudaraan merupakan cinta kasih antara orang-orang yang sama-sama sebanding,
sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang lemah
tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis tersebut,
Kedua-duanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas
kepada seseorang saja. Berlawan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah
cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan akan penyatuan yang sempurna,
akan penyatuan dengan seseorang. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat
bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta
kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
Pertama-tama cinta
kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa
jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang sampai pada waktu itu
terdapat dua orang yang asing satu sama lain. Tetapi seperti yang dikatakan
terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba pada hakekatnya
hanyalah sementara saja. Bilamana orang asing telah menjadi seseorang yang diketahui
secara intim, tak ada rintangan lagi yang harus diatasi, tidak ada lagi
kemesraan yang harus diperjuangkan.
Keinginan seksual
menuju pada penyatuan diri, tetapi sekali-kali bukan merupakan nafsu fisis
belaka, untuk meredakan ketegangan yang menyakitkan. Keinginan seksual dapat
distimuli, dirangsang oleh ketakutan karena sepi, oleh keinginan untuk
menaklukkan atau ditaklukkan, oleh keangkuhan, oleh keinginan untuk menyakiti,
bahkan oleh keinginan untuk memusnahkan.
Cinta kasih dapat
merangsang seseorang untuk bersatu secara seksual. Dalam hal itu, hubungan
fisis tidak memperlihatkan sifat-sifat yang rakus atau serakah dalam keinginan
untuk menaklukkan atau ditaklukkan, tetapi akan dicampur dengan kehalusan
bertindak secara kemesraan.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar