Minggu, 14 April 2019

Manusia dan Kebudayaan


Manusia Dan Kebudayaan

A.   Manusia

Secara bahasa manusia berasal dari kata “Manu”(Sansekerta), “Mens”(Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi. Secara istilah manusia diartikan sebagai sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, seorang individu. Manusia adalah makhluk yang luar bisa komplek.
Pengertian manusia menurut ahli :
Ø  NICOLAUS D. & A.SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal.
Ø  ABINENO J.I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
Ø  UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh(atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
Ø  SOKRATES
Manusia adalah mahkluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
Ø  KESS BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
Unsur-Unsur yang Membagun Manusia :
1.      Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
·         Jasad
Badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati ruang dan waktu.
·         Hayat
Mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
·         Ruh
Bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
·         Nafs
Dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.( Asy’arie, 1992 hal: 62-84).

2.      Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu:
·         Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak. Id merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh kesenangan yang harus di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
·         Ego, sering disebut “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id dengan saluran sosial agar dapat di terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh prinsip realitas dan mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.
·         Super ego, merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira pada usia lima tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi. (freud, dalam Brennan, 1991; hal 205-206).
B.   Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budaya, budaya adalah bentuk jamak dari kata budidaya yang berarti cinta,karsa, dan rasa. Budaya berasal dari bahasa Sansekerta “Buddayah” yaitu bentuk jamak kata buddhi yang artinya budi atau akal. Dalam bahasa Inggris kata budaya berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata cultuur, dalam bahasa Latin, berasal dari kata colera.
Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah (bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Pengertian budaya atau kebudayaan dari beberapa ahli :  
Ø  E.B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Ø  R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, di mana unsure pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
Ø  Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
Ø  Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Unsur-unsur Kebudayaan :
·         Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerluka sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka. Sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
·         Sistem Teknologi dan peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu memnciptakan barang-barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.
·         Sistem organisasi masyarakat
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing antara individu sehingga timbul rasa untuk berorganisasi dan bersatu.
·         Bahasa
Sesuatu yang berawal dari sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagi lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
·         Sistem mata Pencaharian dan sistem ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
·         Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
·         Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
                 Wujud Kebudayaan :
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
·         Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Kebudayaan yang muncul dan hidup karena adanya gagasan – gagasan baru, konsep yang matang serta buah dari pikiran yang kreatif. Wujudnya dapat ditemukan dalam sebuah buku – buku, arsip dan sebagainya.
·         Kompleks aktivitas
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
·         Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia sehari – hari umumnya dilakukan dengan menggunakan benda sebagai sarana dan prasarana. Dari situ lahir kebudayaan dalam bentuk fisik yang konkret, bisa bergerak maupun tidak.
C.   Hubungan Manusia dan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan. Dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya? Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya adalah bahwa walaupun keduanya berbeda tapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan. Dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.

           Contoh :
·         Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.

·         Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value)

·         Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas social
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.

·         Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.

·         Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.


DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsitektur Web Dan Aplikasi Utama

Arsitektur Web Dan Aplikasi Utama Web Belanja Online Kali ini kita membuat Website Toko Online yang kita beri nama “SECOND STOP”...